LIVING QUR’AN TRADISI ISLAM NUSANTARA: KAJIAN TERHADAP TRADISI PELET BETTENG PADA MASYARAKAT PROBOLINGGO

Musolli Musolli, Ach Zayyadi, Ika Maziya

Abstract


This thinking is based on a phenomenon that develops and thrives in the people of Probolinggo Regency, where every woman who is pregnant and enters a particular month must be prayed for through the rokat pelet betting activity. This study aims to understand the Rokat Pellet betting tradition that occurs in the people of Probolinggo Regency from the perspective of the living Qur'an. This research uses a qualitative with phenomenology, a research procedure that produces descriptive data in written or spoken words from the people observed. The results showed that the tradition of rokat pellet betting produced a persuasive-cultural approach model to sow Islam to the community. The tradition of rokat pelet betting is a phenomenon of the living Qur'an for four reasons; first, as a form of gratitude for personal piety; second, as a medium to strengthen ukhuwah and silaturrahmi (brotherhood and affection); third, as a symbol of the request for safety to the unborn baby; fourth, as a syi'ar media based on the culture of the archipelago.


Keywords


Living Qur’an, Islam Nusantara, Pelet Betteng

Full Text:

PDF

References


Abbas, A. (2017). Kesenian ojhung dalam Tradisi Sedekah Bumi di Desa Bunbarat Kecamatan Rubaru Kabupaten Sumenep Tahun 1960-2005. Jurnal Avatar, E-Jurnal Pendidikan Sejarah, 5(1), 81–89.

Ali Ridho. (2019). Tradisi Megengan dalam Menyambut Ramadhan: Living Qur’an sebagai Kearifan Lokal Menyemai Islam di Jawa. Jurnal Literasiologi, 1(2), 24–50.

Alif, N. (2020). Akulturasi Budaya Jawa dan Islam. Jurnal Al’adalah, 23(2), 143–162.

Amin, F., & Ananda, R. A. (2018). Kedatangan dan Penyebaran Islam di Asia Tenggara : Tela’ah Teoritik Tentang Proses Islamisasi Nusantara. Analisis: Jurnal Studi KeIslaman, 18(2), 67–100.

Choirunnisa, M. A. F. dan A. (2018). Studi Living Qur’an di Kalangan Narapidana : Studi Kasus Pesantren At-Taubah Lembaga Pemasyarakatan Kab. Cianjur-Jawa Barat. Misykat: Jurnal Ilmu-Ilmu Al-Quran, Hadist, Syari’ah dan Tarbiyah, 3(2), 65-78. https://doi.org/10.33511/misykat.v3n2.65-98

Hasanah, J., & Wisri, W. (2021). Interaksi simbolik tradisi Pandhaba di Situbondo. Jurnal M@ddah, 3(2), 107–113.

Hefniy. (2017). Membangun Pendidikan Berbasis Islam Nusantara (Pendidikan Berbasis Karakter atau Akhlakul Karimah?). Jurnal Islam Nusantara, 1(1), 36–42.

Intani, R., & Damayanti, N. (2018). Pemaknaan Tradisi Mitoni Adat Jawa Tengah pada Pasangan Jawa dan Padang. Jurnal Proseding Koferensi Nasional Komonikasi, 2(1), 2113–9790.

Mustofa, S. (2015). Meneguhkan Islam Nusantara Untuk Islam Berkemajuan. Jurnal Episteme, 10(2), 1–30.

Nasrulloh, & Mela, D. A. (2021). Cadar dan Jilbab Menurut Dogma Agama dan Budaya Masyarakat (Studi Living Qur’an Surat Al-Ahzab Ayat 59 Pada Masyarakat Sumatera Barat). Jurnal Sosial Budaya, 18(1), 1–10.

Rahayu, E. W., Nugraha, W., & Kusmayati, A. M. H. (2018). Rokat Panḍhâbâ Sebagai Pertunjukan Budaya Masyarakat Madura di Kabupaten Sumenep. Jurnal Gêtêr, 1(1), 9–22.

Rakhman, I. A. (2019). Studi Living Qur’an dalam Tradisi Kliwonan Santri Pon. Pes. Attauhidiyyah Syekh Armia bin Kurdi Tegal. Jurnal Madaniyah, 9(1), 21–38.

Solihah, R. (2019). Agama dan Budaya; Pengaruh Keagamaan Masyarakat Gebang Madura Terhadap Budaya Rokat Tase’. Al Mada; Jurnal Agama Sosial dan Budaya, 2(1), 1-12.

Shulton, H., & Prasetiawati. (2018). Pribumi Islam Nusantara dan Relevansinya dengan Nilai-Nilai Kearifan Lokal di Indonesia. Jurnal Fikri, 3(1), 1–40.

Sri Utami, V. M. T. L. T. (2018). Nilai-Nilai Pendidikan dalam Komonikasi ikejhung Madura dan Relevansinya Bagi Penanaman Karakter Brbasis Kearifan Lokal Madura. Jurnal Komonikasi, Xll(2), 133–140.

Suriani, E. (2018). Eksistensi Qur’anic Centre Dan Espektasi Sebagai Lokomotif Living Qur’an di IAIN Mataram. Jurnal Penelitian KeIslaman, 14(1), 1–12.

Suryandari, N., Kurniasari, N. D., & J, R. D. (2019). Makna Simbol Tradisi Jheng Manthoh (Analisis Semeotika Charles Sanders Peirce pada Simbol Tradisi Jheng Mantoh di Madura). Jurnal Semiotika, 13(1), 124–132.

Ulya, I. (2018). Nilai Pendidikan dalam Tradisi Mitoni: Studi Tradisi Perempuan Jawa Santri Mendidik Anak dalam Kandungan di Pati, Jawa Tengah. Jurnal Edukasi Islamika Jurnal Pendidikan Islam, 3(1), 116–130.

Ummah, L. C. (2018). Islamisasi Budaya dalam Tradisi Tujuh Bulanan (Mitoni) dengan Pembacaan Surat YuSuf dan Maryam pada Jamaah Sima’an Al-Qur’an di Desa Jurug Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali. Jurnal Al-Itqan, 4(2), 105–126.

Widayati, E. S., Krisna, M. C., & Caronika. (2018). Gambaran kearifan Lokal Masyarakat Madura dalam Novel “ Kalompang” Karya Badrul Munir Chair. 143–166.

Zain, M. F. (2018). Aktualisasi 7 Surat Dalam Tradisi Mitoni. Jurnal Maghza, 3(1), 45–60. https://doi.org/10.24090/maghza.v3i1.1953

Zainuddin, A., & Hikmah, F. (2019). Tradisi Yasinan (Kajian Living Qur’an Di Ponpes Ngalah Pasuruan). Mafhum, 4(1), 9–26.




DOI: https://doi.org/10.33852/jurnalnu.v5i2.287

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Musolli Musolli, Ach Zayyadi, Ika Maziya

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.