KONSTRUKSI BUDAYA MASYARAKAT JAWA : STUDI TERHADAP NILAI BUDAYA KEMISKINAN MASYARAKAT MUSLIM MALANG JAWA TIMUR

Agus Purwadi, Umiarso El-Rumi

Abstract


This article focuses on constructing a culture of poverty that is motivated by religious attitudes in Malang, East Java. They consider poverty to be given human reality, and its existence cannot be shifted and changed. Based on this focus, this research takes a qualitative research approach with the type of phenomenology. This research uses Loren Demerath's Knowledge-Based Affect Theory as a perspective. Meanwhile, to analyze the research data using interactive analysis by Miles and Hubermann. This research finds that the views, attitudes, and actions of the poor emerge and imbued with Javanese expressions and are associated with religious doctrine interpretation. They consider mental fatalistic (nrimo ing pandum) to be the same as religious values such as patience and sincerity so that poverty is considered the destiny of God. This mentality position as legitimacy for their poverty. Even their views inspire the orientation of economic behavior, which they wrap with a spiritual dimension. The primary purpose of their life does not lie in material attainment but lies in the harmonization of life in society 

Keywords


Budaya, Kemiskinan, dan Pandangan Hidup

Full Text:

PDF

References


Abd. Adim. (2019). Perilaku Ekonomi dan Keberagamaan Komunitas Pedagang Banjar dalam Perspektif Sufistik. Khazanah: Jurnal Studi Islam Dan Humaniora, 17(1), 107–136.

Adang Kuswaya & Sukron Ma’mun. (2020). Misinterpretation of Patience: an Analytical Study of Nerimo Concept within Indonesian Muslim Society. Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies, 10(1), 153–176.

Anthony Elliott & Charles Lemert. (2006). The New Individualism: The Emotional Costs of Globalization. London: Routledge.

Baharun, H. (2019). Management information systems in education: the significance of e-public relation for enhancing competitiveness of higher education. Journal of Physics: Conference Series, 1175(1).

Berger, P. L. (2004). Piramida Kurban Manusia: Etika Politik dan Perubahan Sosial. Jakarta: LP3ES.

Dakir, D. (2017). Pengelolaan Budaya Inklusif Berbasis Nilai Belom Bahadat Pada Huma Betang dan Transformasi Sosial Masyarakat Dayak Kalimantan Tengah. Religió: Jurnal Studi Agama-Agama, 7(1), 28–54. https://doi.org/10.15642/religio.v7i1.707

Dakir, & Fauzi, A. (2019). Epistemologi Pendidikan Islam Rahmatan Lil ’Alamin di Era Revolusi Industri 4.0; Sebuah Kajian Paradigmatik. Edureligian: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 3(2), 92–100. Retrieved from http://jurnaljpi.com/index.php/JPI/article/view/28

Endaswara, S. (2006). Falsafah Hidup Jawa. Yogyakarta: Cakrawala.

Franz Magnis-Suseno. (1992). Berfilsafat dari Konteks. Jakarta: Gramedia.

Giddens, A. (2009). Melampaui Ekstrim Kiri dan Kanan: Masa Depan Politik Radikal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Green, D. (2008). From Poverty to Power: How Active Citizens and Effective States Can Change The World. England: Oxfam International.

Hanifa Maulidia. (2019). Relasi Agama dan Masyarakat dalam Perspektif Emile Durkheim dan Karl Marx. Jurnal Sosiologi USK, 13(2), 183–200.

Husna Ni’matul Ulya. (2018). Paradigma Kemiskinan dalam Perspektif Islam dan Konvensional. Al-Barka: Journal of Islamic Economics and Business, 1(1), 129–153.

Irzum Farihah. (2015). Filsafat Materialisme Karl Marx: Epistemologi Dialectical and Historical Materialism. Fikrah: Jurnal Ilmu Aqidah Dan Studi Keagamaan, 3(2), 431–454.

James C. Scott. (2000). Senjatanya Orang-Orang yang Kalah: Bentuk-Bentuk Perlawanan Sehari-Hari Kaum Tani. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

James M. Henslin. (2007). Sosiologi dengan Pendekatan Membumi. Jakarta: Erlangga.

Janice E. Perlman. (1979). The Myth of Marginality: Urban Poverty and Politics in Rio de Janeiro. London: University of California Press.

Jatman, D. (1993). Sekitar Masalah Kebudayaan. Bandung: Alumni.

Johannes Muller. (2006). Perkembangan Masyarakat Lintas-Ilmu. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Lailul Ilham & Ach. Farid. (2019). Kebahagian dalam Perspektif Masyarakat Marjinal: Studi Masyarakat Desa Hadipolo Argopuro Kudus Jawa Tengah. Jurnal Sosiologi Agama: Jurnal Ilmiah Sosiologi Agama Dan Perubahan Sosial, 13(2), 95–124.

Laode Munto Bauto. (2014). Perspektif Agama dan Kebudayaan dalam Kehidupan Masyarakat Indonesia: Suatu Tinjauan Sosiologi Agama. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 23(2), 11–25.

Latifah, E. (2011). Harmonisasi Kebijakan Pengentasan Kemiskinan di Indonesia yang Berorientasi pada Millenium Development Goals. Jurnal Dinamika Hukum, 11(3), 402–413.

Loren Demerath. (2002). Epistemological Culture Theory: A Micro Theory of the Origin and Maintenance of Culture. Journal of Sociological Theory, 20(2), 208–226.

Lubis, Z. (2011). Problema Sosial, Pandangan Hidup dan Konsep Kebudayaan. Antropologi Indonesia: Indonesian Journal of Social and Cultural Anthropology, 32(3), 240–249.

M. Muslich. (2004). Pandangan Hidup dan Simbol-Simbol dalam Budaya Jawa. Millah: Jurnal Studi Islam, 3(2), 203–220.

Mahmud, M. E., & Zamroni. (2014). Peran Masjid dalam Pengembangan Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural Pada Masyarakat. Fenomena, 6(1), 155–170.

Masrial. (2018). Menguak Fenomena Kemiskinan dan Pemahaman Keagamaan Masyarakat Nelayan di Teluk Buo. Turast: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian, 6(2), 135–149.

Maulana, A. (2019). Analisis Elastisitas Investasi dengan Penurunan Kemiskinan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2010-2017. Ekonomikawan: Jurnal Ilmu Ekonomi Dan Studi Pembangunan, 19(1), 1–12.

Musa Asy’arie. (1994). Ekonomi dan Kemiskinan Tinjauan Agama. Unisia: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, 21(14), 36–46.

Niels Mulder. (1996). Pribadi dan Masyarakat di Jawa: Penjelajahan Mengenai Hubungannya, Yogyakarta, 1970-1980. Jakarta: Sinar Harapan.

Nihayatul, F., & dkk. (2019). Spiritualitas Agama dan Etos Kerja Masyarakat dalam Penanggulangan Kemiskinan Nelayan Desa Grajagan Kecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi. Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, Dan Ilmu Sosial, 13(1), 8–14.

Nurani Siti Anshori. (2013). Makna Kerja (Meaning of Work): Suatu Studi Entografi Abdi dalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Psikologi Industri Dan Organisasi, 2(3), 157–162.

Nur Palikhah. (2016). Konsep Kemiskinan Kultural. Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah, 15(30), 11–27.

Paul B. Horton & Chester L. Hunt. (1990). Sosiologi. Jakarta: Erlangga.

Rusman Rasyid & Mohd. Fuat Mat Jali. (2014). Analisis Pola Kemiskinan Masyarakat Bandar Makassar Negeri Sulawesi Selatan. 1st Academic Symposium Integrating Knowledge UIN Makasar, 205–212. Makasar: UIN Makasar.

Sahid Teguh Widodo. (2013). Konstruksi Nama Orang Jawa: Studi Kasus Nama-Nama Modern di Surakarta. Humaniora, 25(1), 82–91.

Tania Murray Li. (2012). The Will to Improve: Perencanaan, Kekuasaan, dan Pembangunan di Indonesia. Jakarta: Marjin Kiri.

Tim Penulis. (2009). Rethinking Poverty: Report on the World Social Situation 2010. New York: United Nation.

Tri Rejeki Andayani, & dkk. (2019). Konsep kemiskinan (Subjektif) dalam Benak Masyarakat Indonesia: Konstruk dan Indikatornya. Jurnal Psikologi Sosial, 17(2), 75–85.

Ulfi Putra Sany. (2019). Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Masyarakat dalam Perspektif al-Qur’an. Jurnal Ilmu Dakwah, 39(1), 32–44.

Warto. (2015). Kondisi Kemiskinan Petani dan Upaya Penanggulannya. Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial, 14(1), 20–29.

Yulasteriyan, & dkk. (2019). Kemiskinan Masyarakat di Indonesia: Perspektif Sosiologi Islam dan Fenomenologi Barat. Intizar, 25(2), 77–86.




DOI: https://doi.org/10.33852/jurnalin.v4i2.219

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Agus Purwadi, Umiarso El-Rumi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.